Sabtu, 18 Juni 2011

5 Resolusi Sehat untuk Pria

Vera Farah Bararah - detikHealth


Jakarta, Ketika tahun baru datang setiap orang pasti memiliki resolusi yang ingin dicapainya, tak terkecuali bagi kaum laki-laki. Ini dia 5 resolusi sehat untuk pria.

Studi kecil yang dilakukan oleh John C. Norcross, PhD, seorang profesor psikologi dari University of Scranton di Pennsylvania menunjukkan sedikitnya 40 persen laki-laki memiliki satu resolusi kesehatan.

Seperti dikutip dari WebMD, Sabtu (1/1/2011) ada 5 resolusi sehat yang bisa dilakukan oleh kaum laki-laki di tahun 2011, yaitu:

1. Memiliki tubuh yang fit dan sehat

Ketika laki-laki ingin memiliki tubuh yang fit cenderung bertujuan mengurangi lemak di perut, berotot di dada dan perut. Untuk mencapainya laki-laki membutuhkan program yang seimbang antara latihan kekuatan (yang melibatkan semua kelompok otot utama) dan aerobik (membantu mengeluarkan energi dan mambakar kalori). Selain itu gizi yang baik juga penting bagi keberhasilan kebugaran, sehingga hasilnya optimal.

Agar aktivitas ini bisa berlangsung lama dan tidak hanya sesaat saja, maka pilihlah latihan yang menyenangkan seperti bersepeda atau seni bela diri. Mulailah perlahan-lahan dan secara bertahap intensitasnya ditingkatkan. Karena jika dimulai dengan agresif akan menimbulkan rasa sakit, cedera dan kesal.

2. Perhatikan makanan yang dikonsumsi
Sebagian besar orang berpikir mengonsumsi daging merah akan membuatnya menjadi macho. Hal tersebut adalah salah, karena jika berlebihan akan menyebabkan gangguan dan memicu berbagaipenyakit.

Para ahli merekomendasikan diet seimbang secara menyeluruh, misalnya mengganti steak daging dengan steak tuna atau salmon, mengosnusmi burger kalkun, minum 3 porsi susu rendah lemak atau mencampurkan bahan yang sehat ke dalam makanan yang biasa dikonsumsi (sayuran atau tahu ke dalam masakan daging).

3. Rutin memeriksakan kesehatan

Diketahui laki-laki memiliki kunjungan ke dokter yang jauh lebih sedikit dibanding perempuan. Hal ini karena laki-laki cenderung mengabaikan rasa sakit dan melihat dirinya sebagai sosok yang kuat dan tidak bisa dihancurkan, terutama di usia muda.

Kunjungan ke dokter tidak selalu untuk mengobati penyakit, tapi bisa untuk memeriksa kondisi kesehatan secara menyeluruh. Pemeriksaan untuk kaum laki-laki biasanya mencakup cek kolesterol, tekanan darah, diabetes, penyakit menular seksual dan juga pemeriksaan untuk kanker prostat.

4. Berhenti merokok
Berhenti merokok merupakan resolusi yang paling populer sekaligus tugas yang sulit, karena beberapa orang harus mencobanya berkali-kali baru bisa berhasil. Untuk itu dibutuhkan bantuan dalam mencapai resolusi ini. Satu hal yang pasti adalah jangan mudah menyerah, menghindari pikiran negatif serta mintalah dukungan dari keluarga dan juga teman-teman.

5. Mengurangi stres
Jika sedang stres, laki-laki cenderung memendamnya atau melakukan hal-hal yang berbahaya. Padahal perasaan negatif yang terpendam bisa menyebabkan kemarahan, putus asa, perilaku yang merugikan dan penyakit fisik seperti gangguan sistem kardovaskular, saraf, kekebalan tubuh dan pencernaan. Cara yang bisa dilakukan untuk membakar hormon stres adalah dengan olahraga atau membicarakannya pada orang lain.

Pria Pemakan Pisang Bagus untuk Melawan 'Loyo'

Merry Wahyuningsih - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Menurunnya dorongan atau gairah seks bisa membuat pria 'loyo' dan menjadi salah satu pemicu permasalahan rumah tangga. Ada banyak cara untuk dapat meningkatkan gairah seks, tapi makan pisang mungkin menjadi cara yang paling sederhana.

Gairah seks pria dan wanita dipengaruhi oleh hormon seks testosteron. Jika produksi testosteron dalam tubuh menurun, hal ini dapat menyebabkan orang tidak memiliki keinginan yang kuat untuk berhubungan seks.

Produksi testosteron bergantung pada zink (seng) dan vitamin B, yang keduanya melimpah pada makanan yang kita makan secara teratur.

Namun karena gizi semakin buruk dengan bertambahnya usia, maka ada baiknya menambahkan asupan makanan yang mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon seks, salah satunya dengan rutin makan pisang.

Pisang merupakan sumber makanan yang memberi energi tinggi. Pisang mengandung enzem bromelain yang disebut phallic, yang dapat meningkatkan libido atau gairah seks laki-laki, seperti dilansir Askmen, Rabu (27/4/2011). Phallic ini menjadikan pisang populer sebagai makanan afrodisiak (peningkat stamina seks).

Pisang juga merupakan sumber kalium dan vitamin B yang sangat baik, seperti riboflavin yang diperlukan untuk hormon seks, yaitu meningkatkan produksi testosteron.

Seorang ahli urologis asal Singapura juga pernah menyatakan bahwa pria dapat meningkatkan kesuburannya dengan mengonsumsi pisang teratur setiap 3 hari sekali, seperti dikutip Thestar.

Menurutnya, pisang yang hidup subur di iklim tropis basah dengan tanah lembab dan panas ini mengandung banyak magnesium, vitamin A, B1, C, serta protein yang sangat dibutuhkan pria untuk meningkatkan dan merangsang produksi sperma lebih banyak.

Zat-zat yang terkandung dalam pisang inilah yang diklaim bisa meningkatkan kesuburuan. Kandungan asam amino L-arginine dan L-carnitine dapat meningkatkan produksi sperma.

Jahe Kurangi Gejala Mual Muntah Ibu Hamil di Pagi Hari

Vera Farah Bararah - detikHealt
img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Gejala mual dan muntah di pagi hari ataumorning sickness biasa dialami oleh ibu hamil usia di bawah 6 bulan. Untuk mengurangi gejalanya bisa dengan makan atau minum yang mengandung jahe.

Sebuah studi menemukan bahwa jahe bisa efektif mengurangi morning sickness. Jahe selama ini memiliki sejarah yang panjang sebagai obat untuk sakit perut. Hal ini karena kandungan senyawa aktif 6-gingerol yang diketahui bisa membantu mengendurkan otot gastrointestinal.

Penelitian lain telah menunjukkan bahwa pil jahe atau jahe segar bisa meringankan gejala mabuk laut atau bentuk lain dari mual-mual. Ternyata jahe juga bisa membantu mengurangi morning sickness pada ibu hamil.

Sebuah kajian penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology menemukan bahwa jahe lebih efektif dalam mengontrol mual dan muntah dibandingkan dengan plasebo, seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Sabtu (14/5/2011).

Jahe cukup efektif pada ibu hamil yang memiliki bentuk morning sickness parah atau biasa disebut dengan hyperemesis gravidarum.

Jahe yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mengurangi kondisi morning sicknessnya bisa dalam berbagai bentuk seperti teh jahe, minuman jahe, permen atau biskuit.

Meski begitu jika ibu hamil mengalami efek samping seperti sakit kepala, mulas atau diare setelah mengonsumsi jahe, sebaiknya hentikan konsumsi jahe dan cobalah berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Hingga saat ini memang belum ditemukan obat yang benar-benar mujarab untuk mengatasi morning sickness, dikarenakan belum ditemukannya penyebab pasti dari kondisi ini. Diduga perubahan hormonal berkaitan erat dengan kondisi ini meskipun mekanisme pastinya belum terungkap.

Salah satu bentuk morning sickness adalah hyperemesis gravidarum, yaitu suatu kondisi yang melibatkan mual dan muntah sebelum usia kehamilan mencapai 22 minggu. Pada kasus yang berat bisa menyebabkan penurunan berat badan.

Lebih dari 2 persen perempuan hamil mengalami hal ini dan menjadi penyebab
umum ibu hamil dirawat di rumah sakit.

Kondisi Anemia yang Sebabkan Kematian Pada Ibu Hamil

Vera Farah Bararah - detikHealth
img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Secara fisiologis ibu hamil memang lebih rentan mengalami anemia atau kurang darah. Tapi sebaiknya hal ini tidak dianggap sepele, karena anemia bisa menyebabkan kematian pada ibu hamil saat melahirkan.

"Menurut WHO seseorang dikatakan anemia jika nilai hemoglobinnya (Hb) kurang dari 11 mg/dl darah," ujar dr Inge Permadhi MS, SpGK dalam acara Nutritalk: Inspirasi Sehat Wanita Indonesia di Hongkong Cafe, Jakarta, Selasa (7/6/2011).

dr Inge menuturkan ibu melahirkan akan disuntikkan sesuatu ke dalam tubuhnya untuk membantu menghentikan perdarahan usai melahirkan. Tapi jika ibu mengalami anemia, suntikan itu tidak bereaksi sehingga pembuluh darahnya tidak menyempit yang membuat perdarahan terus terjadi.

Jika perdarahan tidak dapat diatasi maka bisa menyebabkan terjadinya kematian pada ibu. Kalaupun ia bisa bertahan hidup setelah mengalami perdarahan pasca melahirkan, ia akan menderita kekurangan darah berat dan masalah kesehatan yang berkepanjangan.

Berdasarkan data dari Riskesdas 2010 diketahui bahwa perdarahan menempati urutan tertinggi penyebab kematian ibu yaitu sebesar 28 persen. Dan penyebab utama dari perdarahan ini adalah anemia serta kekurangan energi kronis pada ibu hamil.

"Penyebab anemia bermacam-macam, secara fisiologis saat hamil jumlah cairan di dalam tubuh akan lebih banyak sedangkan sel darah merahnya tetap sehingga memicu terjadinya anemia," ujar dokter dari Departemen Ilmu Gizi FKUI.

dr Inge menuturkan ada penyebab lain anemia seperti:


  1. Asupan makanan yang kurang baik misalnya karena sering mual dan muntah
  2. Mengalami kehamilan kembar
  3. Jangka waktunya dekat dengan kehamilan sebelumnya
  4. Cadangan zat besi yang terkandung di dalam tubuh ibu sebelum hamil sedikit
  5. Adanya penyakit seperti infeksi cacingan

Selain menyebabkan perdarahan, anemia yang terjadi pada ibu hamil bisa berakibat pada ibu itu sendiri dan juga janin yang dikandungnya. Pada ibu bisa menyebabkan berat badan susah naik, abortus (keguguran), penyulit kehamilan, persalinan, nifas dan pasca melahirkan.

Sedangkan pada janin yang dikandung bisa menyebabkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR), bayi prematur, bayi lahir dengan anemia dan penyulit setelah lahir seperti gagal tumbuh dan kecerdasan rendah.

"Semua zat gizi pada ibu hamil itu penting, tapi ada beberapa nutrisi yang butuh perhatian lebih yaitu zat besi, kalsium, asam folat, B12 dan juga protein," ungkapnya.

Semua nutrisi tersebut bisa didapatkan dari makanan seperti hati ayam, kerang, daging merah, ikan tuna, kedelai, bayam, brokoli, kacang merah, asparagus, jeruk, kacang-kacangan, susu rendah lemak, keju.

"Jadi anggapan kalau hamil harus makan 2 piring itu tidak benar, karena yang penting adalah zat gizinya. Kalau mau nambah lebih baik perbanyak protein yang bisa membantu pertumbuhan anak di dalam rahim dan perhatikan penambahan berat badannya," ujar dr Inge.

dr Inge menuturkan untuk ibu hamil yang sebelumnya sudah memiliki indeks massa tubuh (IMT) normal maka kenaikan berat badan totalnya sebesar 11,5-16,5 kg, untuk ibu yang underweight (berat badan kurang) kenaikannya sebesar 12,5-18 kg, untuk ibu yang kelebihan berat badan (overweight) kenaikannya sebesar 7-11,5 kg dan untuk ibu yang obesitas kenaikannya sebesar 6,8 kg.